Gaya banget, diasuh oleh R.A. Kosasih hihi… Tapi sejak saya mulai bisa membaca, R.A. Kosasih adalah salah seorang “pengasuh” saya, selain Enid Blyton, Astrid Lindgren, Bung Smas, dan lain-lain. Nggak terhitung berapa jam saya duduk anteng sampai lupa makan, lupa mandi, karena keasyikan baca. Juga entah berapa kali buku-buku itu saya baca ulang, sampai kertas-kertasnya keriting dan jilidnya lepas.
Dulu kami punya hampir semua karyanya, mulai dari Ramayana, Mahabharata yang 4 jilid tebal itu, Bharatayuda, dst. dsb. Komik pahlawan super perempuan juga, Sri Asih. Sayang waktu pindah rumah dari Sukahaji ke Sarijadi, semua hilang 😦 bersama koleksi komik-komik lain seperti Tintin, Lucky Luke, dll., juga buku-buku seperti Lima Sekawan, Trio Detektif, dll.
Karena R.A. Kosasih, saya jadi tahu epos-epos besar itu dengan cara menyenangkan, meskipun dulu masih mencerna dengan pemahaman anak usia TK/SD. Dan ada beberapa pemahaman yang berubah setelah semakin besar dan tua.
Dan setelah besar, saya baru tersadar dengan takjub: betapa tekunnya R.A. Kosasih menggambar komik-komik dengan detail seteliti itu!
Semoga suatu saat koleksi karya R.A. Kosasih saya bisa lengkap lagi.
Dan semoga R.A. Kosasih di sana tersenyum karena hari ini banyak yang mengenangnya. 🙂
Jadi ingat waktu kecil dulu bacaannya komik R.A. Kosasih semua 🙂 Salam kenal, Mbak Maria. Senang baca-baca artikel mbak di sini. Aku follow ya 🙂
Salam kenal juga Mbak Selviya, aku folback 🙂
Aku pun baca komik Pak Kosasih, sepertinya beberapa masih ada, ditumpuk di gudang setelah pindahan rumah dulu… O.o
Waa itu harta karun, Mbak! 😀